Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) Attaqwa mengikuti acara Pelatihan Pembimbing Ibadah Haji dan Manajemen Operasional KBIH yang diadakan oleh Forum Komunikasi Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (FKKBIH) Jawa Barat di Asrama Haji Bekasi. Pelatihan ini dilaksanakan pada hari Jumat – Minggu, tanggal 20 – 22 Maret 2015. Pelatihan yang diikuti sekitar 500 peserta ini bertujuan untuk meningkatkan profesionalisme KBIH dalam melayani jamaah haji.
KBIH Attaqwa berdiri tahun 2006 dan telah memberangkatkan 926 jamaah dalam 10 keberangkatan. Calon jamaah haji yang sudah terdaftar di KBIH Attaqwa hingga keberangkatan tahun 2027 mencapai 2.653 jamaah.
KBIH Attaqwa telah memberangkatkan 26 guru Attaqwa Pusat dan cabang. Untuk keberangkatan hingga tahun 2027, guru yang sudah didaftarkan berjumlah 69 orang. Untuk sementara terdapat 7 cabang yang gurunya sudah didaftarkan yaitu cabang Wates, Karang Tengah, Babelan, Tanjung Air, Pomahan, Pondok Soga, dan Bojong Tarumajaya.
Ketua KBIH Attaqwa, KH Nurul Anwar, Lc. memiliki harapan bahwa KBIH Attaqwa mampu memberangkatkan satu kloter jamaah atau sekitar 450 orang. Ia juga berharap agar KBIH Attaqwa menjadi pilihan utama bagi masyarakat di sekitar Bekasi dan sekitarnya “Ada beberapa kelebihan KBIH Attaqwa. Pertama, jamaah mengambil haji ifrad, haji yang lebih utama, yaitu mengerjakan haji terlebih dahulu baru melaksanakan umrah. Kedua, keberangkatannya ada di gelombang terakhir sehingga fisik jamaah masih segar dan kuat untuk berhaji. Ketiga, dibimbing oleh pembimbing dan muthawwif (guide yang tinggal di Arab Saudi) yang profesional. Keempat, karena mengambil haji ifrad, jamaah bisa berkurban di sana tanpa dihitung dam,” ucap Ustaz H. Nur Anwar Amin, Lc., M. A, Ketua Harian KBIH Attaqwa.
Ketika reporter dari TVOne datang pada tanggal 25 Maret 2015 pukul 15.30 WIB ke kantor KBIH Attaqwa dan bertanya tentang peraturan pemerintah yang mengatur bahwa haji hanya satu kali, H. Nur Anwar Amin menyatakan bahwa KBIH Attaqwa mendukung keputusan pemerintah tersebut.
“Kami mendukung keputusan itu. Sebagai realisasi di lapangan, kami memberikan formulir kepada pendaftar. Di situ ditanyakan apakah ia pernah berhaji atau belum,” tambahnya.
Biaya haji tahun 2014 turun 300 dollar dari tahun sebelumnya menjadi 3.200 dollar. Untuk ONH plus 10.000 dollar. Walaupun sudah membayar lunas, calon jamaah masih harus menunggu sekitar 13 tahun untuk diberangkatkan. Bahkan, di daerah lain ada yang harus menunggu hingga 20 tahun. Di Kota Bekasi, calon jamaah harus menunggu 14 tahun, tapi kuotanya dua kali lipat Kabupaten Bekasi yaitu 3000 kuota, sedangkan Kabupaten Bekasi hanya 1500.
“Baiknya, dengan masa tunggu yang panjang, jamaah akan lebih siap dari segi materi. Anggap saja saving 1 juta per bulan, maka selama 13 tahun sudah terkumpul 135 juta. Adapun untuk mendapatkan kuota, calon jamaah telah membayar 25 juta di awal. Saya selalu menyarankan agar jamaah berangkat haji pada usia lebih muda karena berhaji itu membutuhkan kekuatan fisik. Jadi, dari muda sudah menabung. Untuk anak, misalnya, lamanya masa tunggu justru positif,” ucap H. Nur Anwar Amin menambahkan.
Jika ada jamaah yang sudah haji dan ingin kembali ke Makkah atau Madinah, solusi yang ditawarkan KBIH Attaqwa adalah dengan melaksanakan umrah.
KBIH Attaqwa memberangkatkan jamaah umrah setiap bulan. Ada umrah regular dan ada umrah plus. Umrah regular yaitu Madinah-Makkah selama 9 hari pergi pulang (PP), sedangkan umrah plus ditambah dengan kunjungan ke berbagai negara di Afrika, Eropa, atau Asia selama 12 – 5 hari. Sejak Maret 2009, KBIH Attaqwa telah melaksanakan 27 kali keberangkatan dengan perkiraan jamaah mencapai 600 orang. [NAM]